Cara membuat dan contoh latar belakang KARYA TULIS ILMIAH




Kita yang seorang pelajar atau mahasiswa tidak pernah lepas dari yang namanya tugas bukan? salah satu tugas yang sering diberikan adalah tugas untuk membuat Karya tulis ilmiah (KTI) atau makalah. Bagi yang belum tahu karya tulis ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Sebenarnya manfaat dari tugas membuat KTI itu banyak lho, diantaranya:

  • Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  • Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  • Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  • Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  • Memperoleh kepuasan intelektual;
  • Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
Baca juga : 



 Terkadang yang menjadikannya sulit adalah penulisan latar belakang di awal. Latar belakang harus ditulis dengan baik, bagaimana yang cara kita menulis latar belakang yang baik? Kita akan bahas di postingan ini.
Sebenarnya rahasia agar bisa membuat latar belakang yang baik dan benar adalah dengan banyak-banyak membaca latar belakang KTI atau makalah orang lain.


Untuk memudahkan pembelajaran kali ini saya kasih beberapa contoh dari latar belakang, semoga menjadi bahan acuan kalian dalam membuat KTI. diantaranya yaitu:

Contoh Latar Belakang ( LAPORAN PENELITIAN STUDY TOUR KE CANDI BOROBUDUR)

Contoh 1

Relief dan Arca merupakan bagian dari Candi Borobudur. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut tentang relief dan arca yang ada di Candi Borobudur, mari kita pelajari atau kita kenali tentang arsitektur tersebut.
Candi Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa tengah Indonesia. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud).

Contoh 2

Bangsa Indonesia tidak hanyalah dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan. Budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan.
Candi Borobudur merupakan salah satu objek wisata yang terletak di desa Borobudur, kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Adanya objek wisata Candi Borobudur diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap daerah dan mendorong masyarakat sekitar berdagang atau menjual barang yang menjadi cirri khas daerah Wisata Candi Borobudur.
Selain keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur berpengaruh terhadap ekonomi para penduduk setempat yang berjualan di sekitar Candi Borobudur. Objek Wisata Candi Borobudur ini digunakan untuk berjualan barang-barang yang mempunyai ciri khas Daerah Wisata Candi Bobudur. Juga para pedagang saling berebut untuk mendapatkan uang dari para wisatawan. Dengan demikian penduduk sekitar Objek Wisata Candi Borobudur sangat terbantu karena mereka dapat tercukupi kebutuhan mereka dengan berdagang di sekitar Candi Borobudur.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengadakan penelitian terkait dengan keberadaan Objek Wisata Candi Borobudur dan pengaruh terhadap ekonomi masyarakat sekitar, terutama para pedagang yang membuka usaha di kawasan Taman Wisata Candi Borobudur sehingga penulis mengambil judul “Pengaruh Objek Wisata Candi Borobudur Terhadap Pedagang Di Kawasan Candi Borobudur”

Contoh 3

Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati. Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra.
Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan.

Nah itu tadi adalah contoh latar belakang KTI, semoga kamu juga bisa buat sendiri ya..